Senin, 07 Januari 2013

meredakan amarah DEGAN rileksasi



Kemarahan adalah perasaan protes, rasa malu ketidak nyamanan, atau frustrasi terhadap seseorang atau sesuatu, yang disebabkan ketika ego merasa terluka atau terancam. Intensitas kemarahan, atau kekurangan itu, berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Kemarahan merupakan suatu emosi yang diungkapkan dengan kemarahan, dendam, marah, mudah tersinggung. Efek fisik dari kemarahan meliputi peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan kadar adrenalin dan noradrenalin. Beberapa kemarahan dipandang sebagai bagian dari respon otak untuk menyerang atau melarikan diri dari sebuah ancaman atau bahaya. Kemarahan menjadi rasa dominan dalam perilaku, kognitif, dan fisiologis ketika seseorang membuat keputusan sadar untuk mengambil tindakan untuk segera menghentikan perilaku mengancam kekuatan lain di luar. Kemarahan dapat memiliki konsekuensi fisik dan mental.
Ekspresi lahiriah dari kemarahan dapat ditemukan dalam ekspresi wajah, bahasa tubuh, respon fisiologis, dan tindakan terhadap orang lain. Hewan maupun manusia dan bukan manusia membuat suara keras kalau sedang marah. Kemarahan adalah pola perilaku yang dirancang untuk memperingatkan agresor untuk menghentikan perilaku yang mengancam mereka. Jarang terjadi tanpa ekspresi perkelahian fisik sebelum kemarahan setidaknya salah satu individu. Sementara sebagian besar mereka yang mengalami kemarahan menjelaskan kebangkitan sebagai hasil dari "apa yang telah terjadi kepada mereka," menunjukkan psikolog bahwa orang yang mudah marah dengan mudah bisa salah karena kemarahan menyebabkan kerugian pada kemampuan diri dipantau dan dalam observasi yang objektif.
Dalam masa menuju kedewasaan, perasaan marah sudah biasa menghinggapi kita. Di usia remaja-remaja saat ini emosi masih cenderung labil. Ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan biasanya jiwa pemberontakan akan mendominasi. Marah bisa dianalogikan dengan balon, saat gas di dalam balon masih penuh dan selalu diisi dengan gas baru maka balon akan meledak. Ledakan ditiap balon bisa berbeda-beda, ada ledakan kecil dan ada ledakan besar. Begitu juga dengan respon marah tiap orang berbeda-beda, ada yang bisa mengendalikannya adapula yang sampai murka. Kemarahan yang berlebihan itu tidak baik, selain menguras energi juga bisa membuat kita menjadi orang yang tidak pernah mampu menghargai orang lain dan membiasakan jiwa pemberontak. Kita harus sadar bahwa hidup tidak harus sejalan dengan apa yang kita inginkan.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dicoba saat emosi akan meledak dan sebelum anda berteriak di depan orang yang membuat anda marah.
1.Sadar diri. Emosi bisa membuat seseorang gelap mata dan memberikan keputusan yang salah. Untuk menghindari hal tersebut, saat emosi semakin meningkat katakana pada diri anda, “Saya terganggu dan itu bisa mengaburkan keputusan saya. “
2.Jangan tunggu amarah mereda. Menurut Emil Coccaro, salah satu psikater dari University Chichago, beberapa orang memiliki model amarah yang berbeda tergantung pada zat kimia seperti serotonin. Untuk membantu anda menahan amarah, melakukan latihan relaksasi bisa membantu menurunkan tingkat amarah anda. Namun jika amarah itu tiba-tiba datang, ambil nafas dalam-dalam sambil membayankan sesuatu hal dalam hidup anda yang berharga.
3.Percaya diri. Seseorang tidak akan membuat anda marah jika anda terlihat kuat dan punya Kharisma. Tapi saat anda mulai marah, alihkan pikiran anda kepada beberapa hal yang membuat anda merasa hebat seperti pencapaian, tujuan masa depan. Pengalihan pikiran yang cepat bisa membuat emosi anda turun.
4.Pikirkan sesuatu yang lucu. Saat anda mulai marah, alihkan pikiran anda kepada sesuatu yang lucu. Salah satu cara lama yang bisa dicoba adalah dengan membayangkan orang yang membuat anda marah adalah seorang badut. Cara lain adalah dengan mengingat adegan komedi favorit anda.
5.Fokus dan berpikir jernih. Saat amarah sudah memuncak, pikirkankan hal yang terburuk yang akan terjadi saat anda marah dan berbuat nekat.
Untuk mencegah amarah ada beberapa hal. Diantaranya adalah meningkatkan kemampuan mendengar, ketika menjadi pendengar yang baik kamu akan menjadi lebih mudah berempati terhadap orang lain. Selain itu kamu juga perlu melakukan instropeksi diri terhadap cara berbicaramu, tidak mengintimidasi dan tidak cenderung mendebat perkataan orang lain adalah langkah awal yang bagus untuk menghindari perselisihan yang mengundang amarah. Cara lain adalah dengan melakukan olahraga relaksasi seprrti senam yoga karena disana kamu akan dilatih untuk lebih tenang dan tentram.
Ketika emosimu terlanjur meledak dan kamu hendak marah, bernafaslah dalam-dalam, rasakan udara yang masuk dan keluar lewat rongga hidung dan tenangkan pikiranmu. bila cara ini masih belum berhasil ambilah posisi duduk dan berhentilah memikirkan hal-hal negatif. Kamu akan bisa lebih mudah mengatasi tahap ini ketika kamu memaklumi bahwa orang lain termasuk dirimu bisa melakukan kesalahan yang sama. Kalau perlu makanlah coklat, konon coklat mengandung bahan yang mampu membuat otot safar menjadi lebih tenang. Langkah terakhir adalah ambil posisi tidur, dengar musik yang kamu suka hingga terlelap.